Thursday, June 15, 2017

Ini Alasannya Malam Lailatur Qadar di Rahasiakan


Lailatul Qadar merupakan malam yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam saat menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan. Lailatul Qadar merupakan malam terbaik pada bulan Ramadan.

Dalam kitab suci Alquran, malam Lailatul Qadar bahkan disebutkan lebih baik dari 1.000 bulan. Namun sayang, banyak sekali versi yang menerangkan mengenai malam Lailatul Qadar ini sehingga terkadang membuat umat menjadi kebingungan.

Di beberapa kitab disebutkan jika Lailatul Qadar itu jatuh pada tanggal-tanggal ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Apa pula ulama yang menyebutkan jika turunnya malam Laitul Qadar ini terjadi di malam pertama bulan Ramadan. Dan ada juga versi yang lainnya.

Dan oleh sebab itulah, Syaikh Syihabuddin Salamah Al-Qulyuby dalam kitabnya yakni risalah Nawadirul Hiyaha menyebutkan jika Allah SWT memang sengaja menyamarkan beberapa perkara bagi manusia. Salah satunya yakni malam seribu bulan, Lailatul Qadar. Seperti yang dilansir merdeka dari NU Online, bergini penafsirannya,

Dan Allah SWT merahasiakan Lailatul Qadar di dalam Ramadan supaya manusia bersunguh-sungguh dalam menghidupan malam-malam Ramadan, seperti mengaji, i’tikaf, solat malam dan lain sebagainya. Dengan harapan, manusia atau umat Islam bisa menjumpai Lailatul Qadar yang disembunyikan itu.

Bukannya Allah mengarang atau mengada-ada mengenai malam Lailatul Qadar ini, bukan juga Allah memberikan harapan palsu bagi hambanya sebagai iming-iming dari Lailatul Qadar.

Dan berdasarkan penjelasan di atas, Allah merahasiakan Lailatul Qadar tidak lain dan tidak bukan hanyalah agar manusia bisa bersungguh-sunggu dalam setiap malamnya di bulan Ramadan.

Karena jika Allah memberitahukan kapan waktu turunnya Lailatul Qadar, niscaya orang-orang hanya akan berkonsetrasi pada malam itu saja. Dan bermalas-malas di malam yang lainnya.

Mungkin seperti itulah kenapa Allah merahasiakan malam yang begitu ditunggu itu.

Wednesday, June 14, 2017

Inilah Doa anjuran Rasulullah saat Lailatul Qadar


Satu ketika Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW. ihwal doa yang baik saat malam Lailatul Qadar.

Ilustrasi permukaan bulan di malam hari.
Kehadiran Lailatul Qadar--KBBI menganjurkan penulisannya "Lailatulkadar"--ditunggu siapa pun.

Ia merupakan malam penuh berkah dan kemuliaan. Ibadah pada malam tersebut dianggap lebih baik ketimbang amalan di bulan lain, meskipun seribu bulan lamanya.
Akan tetapi, tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan waktu pasti kehadirannya. Kepastiannya dirahasiakan oleh Yang Maha Kuasa.

Nabi Muhammad SAW. mengisyaratkan Lailatulkadar datang pada sepuluh hari pengujung Ramadan. Karenanya, beliau memperbanyak ibadah dan amal saleh pada malam-malam itu.

Aisyah mengatakan, "Saat memasuki sepuluh akhir Ramadan, Rasulullah SAW. fokus beribadah, memperbanyak ibadah di malam hari, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah" (HR: al-Bukhari).
Hadis tersebut dijadikan Ibnu Bathal sebagai landasan bahwa Lailatulkadar terdapat pada sepuluh akhir Ramadan.

Abu Ishaq al-Syirazi, dalam kitabnya al-Tanbih menuliskan, "Dianjurkan mencari Lailatulkadar di setiap malam Ramadan, terutama malam sepuluh akhir dan malam ganjil. Lailatulkadar paling sering diharapkan terjadi pada malam 21 dan 23. Saat malam Lailatulkadar disunahkan membaca doa, 'Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku)'"

Kebanyakan ulama memang berpendapat bahwa Lailatulkadar terdapat pada sepuluh akhir Ramadan, terutama pada malam ganjil.
Namun, tak berarti Lailatulkadar tidak bisa datang pada malam genap atau sebelum sepuluh terakhir. Sangat mungkin Lailatulkadar hadir di malam genap dan sebelum sepuluh terakhir.

Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah beribadah sebanyak mungkin dari awal hingga akhir Ramadan. Bisa jadi satu dari sekian banyak ibadah yang kita kerjakan bertepatan dengan malam penuh kemuliaan itu.

Dalam hadis riwayat Ahmad disebutkan, "Siapa yang mendirikan (memperbanyak ibadah) pada malam Lailatulkadar atas dasar keimanan dan keikhlasan, maka dosanya diampuni, baik yang berlalu maupun yang akan datang."
Hadis ini mengisyaratkan agar kita terus-menerus dan menjaga konsistensi ibadah di bulan Ramadan, karena kita tidak tahu kapan datangnya Lailatulkadar.


Aisyah pernah bertanya kepada Rasul, "Wahai Rasul, andaikan aku bertemu Lailatulkadar, doa apa yang bagus dibaca? Rasul menjawab, 'Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Wahai Tuhan, Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku)'" (HR: Ibnu Majah).

Sekali lagi, kita tidak tahu waktu pasti terjadinya Lailatulkadar. Karenanya, doa yang diajarkan Rasul sangat baik untuk dibaca pada tiap malam di bulan Ramadan. Wallahu a'lam.

Tuesday, June 13, 2017

Halal atau Haram KPR itu?

Halal atau Haram KPR itu?


Reportase NI'MATUL MAZIDAH
Alumnus Universitas Muhammadiyah Surabaya/karyawan di Lembaga Riset Enciety
HALAL atau haramkah kredit pemilikan rumah (KPR)? Untuk itu Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) mengadakan kajian Bedah Akad KPR, Senin (5/2/2017) di Masjid Baiturrozaq SIER-Rungkut, Surabaya, dengan pemateri ustadz Ammi Nur Baits.
Dalam akad KPR ada empat pihak yang terlibat, yaitu nasabah (pembeli rumah), developer (pemilik barang/rumah), bank (penjamin/pemberi dana talangan), dan notaris (saksi/pencatat transaksi).
Ada dua akad dalam hal ini, yaitu akad jual beli (nasabah-developer) dan akad utang-piutang (nasabah-bank).
Sebelum ada keterikatan dengan bank, telah terjadi akad antara nasabah dan developer, dengan dibayarkannya uang muka. Inilah yang disebut akad jual beli.
Dalam akad jual beli bank tidak menjadi pihak pertama ataupun pihak kedua, karena kalau ada yang rusak pembeli komplain ke developer bukan bank, maka posisi bank untuk penyedia utang. 
Dalam jual beli bisa kredit atau tunai, dan untuk hal ini pembelian dilakukan dengan kredit, maka rumah telah menjadi hak milik nasabah meski belum lunas, karena perpindahan hak milik tidak harus lunas.
Dapat disimpulkan, rumah KPR adalah rumah halal, disebabkan rumah yang diperoleh adalah berasal dari akad jual beli yang tidak menyalahi syariat.
Dalam surat Al Baqarah ayat 275 disebutkan, ... dan Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.
Permasalahannya, nasabah juga melakukan akad utang-piutang dengan bank, padahal tak ada akad dalam satu transaksi di satu waktu. Sebenarnya bank melakukan amal saleh dengan memberikan utang, namun bank menambahkan margin.
Hal inilah yang dilarang dalam Islam, karena tidak boleh ada tambahan dalam pelunasan utang, tambahan inilah yang disebut riba.
Ada dua macam dosa dalam riba, yaitu dosa pemakan riba (seperti berzina dengan ibu dan paling besar dosanya karena menanggung dua dosa, dosa pelaku akad riba dan pemakan riba)) dan dosa pelaku akad riba (dilaknat).
Rumah KPR halal dan keluarga dapat tinggal di dalamnya tanpa was-was, namun orang yang telah melakukan akad utang-piutang menanggung dosa pelaku akad riba dengan memberikan tambahan pada pihak bank.
Agar Tuhan mengampuni dan tidak melaknat, sudah seharusnya kita bertaubat dan berkomitmen untuk tidak menambah dosa riba.
Ini Persamaan Puasa Pria Lajang dan Beristri

Ini Persamaan Puasa Pria Lajang dan Beristri




Puasa memiliki banyak manfaat dari segi dunia maupun akhirat. Dari segi dunia, kita bisa belajar untuk menahan lapar dan haus layaknya orang yang kekurangan, sedangkan dari segi akhirat, melalui puasa kita menjalankan salah satu kewajiban yang mampu mendekatkan kita kepada rahmat Allah.
Selain itu, puasa bisa bermakna banyak hal bagi setiap orang. Namun, puasa bisa bermakna sama dalam segi syahwat yaitu menjadi wadah menahan hawa nafsu, terutama bagi pria lajang.
Diriwayatkan dalam Hadis riwayat Bukhari bahwa Abdullah r.a mengatakan, "Suatu ketika kami bersama Nabi Muhammad Saw, kemudian beliau bersabda: "Laki-laki yang sudah mampu menikah hendaklah ia menikah, karena menikah akan membuat pandangan matanya lebih merunduk dan membuat kemaluannya lebih terjaga. Siapa yang belum mampu menikah hendaklah ia berpuasa, karena puasa akan melerai nafsunya."
Tak hanya bagi pria lajang, pria yang sudah menikah pun harus bisa menahan syahwatnya saat berpuasa. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah Saw pernah bersabda, "Puasa adalah perisai diri (dari api neraka). Maka seseorang yang sedang berpuasa janganlah menggauli istrinya, berkata kotor dan berbuat jahil, jika dia diajak bertengkar atau dicaci hendaklah dia mengatakan, "Saya sedang berpuasa." Rasulullah Saw mengulanginya dua kali.

Monday, June 12, 2017

Dilema Seorang Muslim: Pacaran atau Taaruf?

Dilema Seorang Muslim: Pacaran atau Taaruf?

Pacaran dan taaruf. Dua kata ini kadang disejajarkan dan dianggap sama.
Beberapa orang menganggap bahwa pacaran dan taaruf memilki tujuan serupa: untuk lebih mengenal calon pasangan.
Namun adakah kesepakatan universal mengenai tujuan pacaran?
Sepertinya tidak ada, sehingga mungkin saja pacaran mengarah kepada satu tujuan negatif.


Barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagaikan kebiri.

- HR. Bukhari dan Muslim

Lalu bagaimana dengan taaruf?
Menurut pengurus RumahTaaruf.com, Tri Wahyu Nugroho, taaruf secara umum memiliki arti “berkenalan” atau “mengenal”. Namun kini banyak orang menggunakan istilah taaruf untuk aktivitas pencarian calon pasangan.
Padahal, menurut Wahyu, setidaknya ada tiga hal yang bisa membedakan taaruf dengan pacaran.
“Taaruf hanya dijalani bagi yang sudah siap untuk menyegerakan menikah. Taaruf tidak dijalani berduaan saja, harus ada orang ketiga yang mendampingi di sepanjang prosesnya. Taaruf dianjurkan untuk dirahasiakan prosesnya, tidak disebarluaskan,” kata Wahyu kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (7/6).


Ilustrasi pernikahan
Ilustrasi pernikahan (Foto: Pixabay)

Penulis buku 12 Weeks To Get Married ini sejak awal 2014 berusaha memperkenalkan metode taaruf syari melalui RumahTaaruf.com. Melalui situs ini, ia berusaha membanguan sarana taaruf bagi anggota yang berniat untuk menyegerakan menikah.
“Proses taaruf di RumahTaaruf.com dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap Taaruf Online dan Taaruf Offline. Taaruf online terdiri dari tahap pertukaran biodata antaranggota, dilanjutkan dengan tanya jawab lewat email admin.
Sementara taaruf offline dijalani setelah kedua pihak yang bertaaruf online sepakat untuk lanjut proses, yaitu dengan bertemu muka secara langsung didampingi mediator,” ujar Wahyu.
Kalau begitu, apakah media taaruf ini sama dengan “biro jodoh”?
“Kalau kebanyakan biro jodoh aktivitasnya adalah menjodohkan, RumahTaaruf.com aktivitasnya adalah ‘menaarufkan’. Kami sebatas menjadi mediator taaruf, sedangkan masalah jodoh atau tidak itu urusan Allah SWT,” kata Wahyu.
Buat kamu yang ingin cepat menikah, tertarik mencoba?


Mudik!!! 7 Barang Ini Yang Wajib Kamu Bawa


Mudik menjadi satu tradisi yang selalu dilakukan saat lebaran setiap tahunnya. Banyaknya orang-orang yang merantau dan mengadu nasib di ibu kota, bahkan luar negeri membuat lebaran menjadi momen yang paling tepat untuk kembali ke kampung halaman dan bersilaturahmi bersama keluarga.
Namun, meskipun mudik merupakan satu tradisi seru yang selalu dinantikan setiap tahun, banyaknya orang yang secara serentak kembali ke kampung halaman masing-masing membuat kemacetan pun tak terhindarkan. Belasan hingga puluhan jam bisa kamu habiskan di jalan ketika mudik menggunakan angkutan darat saat mendekati hari lebaran.
Untuk itulah, sebelum melakukan perjalanan mudik, banyak hal yang harus kamu persiapkan agar segala sesuatunya berjalan lancar. Apa saja?
1. Bantal Leher




Bantal leher
Bantal leher (Foto: Thinkstock)

Mudik menggunakan jalur darat atau udara sama-sama melelahkan. Apalagi bagian leher jika tidak tertopang dengan baik.
Untuk menghindari itu, kamu perlu membawa bantal leher saat dalam perjalanan. Pilihlah bantal leher yang ringan, bisa dibawa kemana-mana dan terbuat dari bahan yang empuk.
2. Gadget




Ilustrasi mendengarkan musik
Ilustrasi mendengarkan musik (Foto: Thinkstock)

Bosan pun kadang tak dapat terhindarkan saat perjalanan mudik, hiburan yang berada dalam genggaman pun bisa dimanfaatkan dengan baik. Membawa earphone dan memutar musik kesukaan dapat menjadi alternatif mengusir kebosanan.
3. Buku




Membaca buku
Membaca buku (Foto: Thinkstock)

Selain musik, jika kamu juga suka membaca, kamu bisa membawa beberapa buku favoritmu seperti novel atau komik untuk menemani selama dalam perjalanan. Kalau perlu kamu bisa membeli buku-buku terbaru terlebih dahulu sebelum berangkat mudik.
4. Kamera




Ilustrasi kamera
Ilustrasi kamera (Foto: Thinkstock)

Mendokumentasikan perjalanan adalah salah satu cara untuk mengenang momen-momen yang pernah terjadi agar dapat terus diingat. Seperti kata Ed Sheeran dalam lagunya yang berjudul photograph, we made these memories for ourselves.

Oleh karena itu, potretlah momen menarik selama perjalananmu agar menjadi kenangan yang indah dan dapat diceritakan kembali pada masa mendatang melalui foto itu kepada anak dan cucumu.
5. Power Bank




Power Bank
Power Bank (Foto: Thinkstock)

Handphone kini menjadi gaya hidup yang tidak bisa lepas dari genggaman. Untuk itu rasanya kamu perlu membawa power bank dan chargeran dalam mobil agar kamera smartphone kamu bisa digunakan untuk mengabadikan perjalanan, atau selalu update di media sosial. Pastikan powerbank yang dibawa mencukupi pengisian daya selama perjalanan hingga sampai ke tempat tujuan.
6. Perlengkapan P3K




Ilustrasi obat-obatan
Ilustrasi obat-obatan (Foto: Thinkstock)

Tak ada yang ingin sakit saat di perjalanan. Namun tak ada salahnya untuk membawa obat-obatan pribadi dan perlengkapan medis yang diletakkan dalam satu kotak P3K yang praktis untuk seluruh kebutuhan kesehatan.
7. Handuk dan Pakaian




Handuk
Handuk (Foto: Thinkstock)

Siapkan beberapa pakaian dalam, handuk kecil dan jaket dalam tas jinjingmu. Karena kondisi dan cuaca selama dalam perjalanan tak menentu.
Jika kamu mudik dengan mobil pribadi, kamu juga bisa membawa selimut dan bantal. Jadi, saat sudah lelah duduk, kamu bisa tiduran dengan nyaman, senyaman di kamarmu sendiri.


Sunday, June 11, 2017

5 Tempat Ngabuburit Ini Adalah Yang 'Teraneh' di Indonesia


Ngabuburit. Inilah salah satu budaya orang Indonesia Sambil menunggu buka Puasa.
Dalam sebuah pepatah jawa bahkan juga disebut "Mangan ora mangan sing penting kumpul" yang artinya makan tidak makan yang penting berkumpul.
Tak ada yang salah sebenarnya dengan filosofi ini. Pesan kekeluargaan dan pertemanan yang dibawa adalah sebuah hal yang tentu perlu diterapkan.
Namun pengertian 'ngumpul' di sini jangan sampai dibawa ke ranah yang negatif apalagi di bulan Ramadhan ini.
Di Indonesia ada budaya berkumpul menunggu waktu berbuka puasa yakni 'ngabuburit'. Taman, masjid dan mall merupakan tempat yang umum dijadikan lokasi ngabuburit.
Selain tiga tempat tersebut ada sejumlah lokasi lain yang kerap menjadi lokasi 'ngabuburit'. Tak jarang lokasi tersebut sering tidak diketahui keistimewaannya atau tak jelas hiburan apa yang sebenarnya dapat dinikmati di bulan puasa ini.
Meski demikian tempat-tempat ini tetap memilki satu makna 'dimana pun tempatnya yang penting kumpul!
Berikut ini 5 tempat aneh untuk ngabuburit di Indonesia.
1. Ngabuburit di Pinggir Rel Kereta Api




Ngabuburit lihat kereta api
Ngabuburit lihat kereta api (Foto: Antara/Siswowidodo)

Kebiasaan ini menjadi tren di wilayah seperti di Solo, Sukabumi dan Bandung.
Di Sukabumi bahkan ada sekelompok warga yang nekat berjualan bukan di pinggiran rel namun tepat di atas rel kereta.
Nekat memang, namun sebagian warga beralasan bahwa sirine dari kereta memberikan mereka waktu yang cukup untuk memindahkan dagangannya.
Namun jangan sekali-kali kamu mencobanya karena tak hanya kan membahayakan diri sendiri namun juga para penumpang kereta.
Sesuai pasal 181 ayat 1 UU 23 tahun 2007 tentang Perekeretaapian, semua orang dilarang menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain selain untuk angkutan kereta api.
Bagi pelanggar hukuman pidana penjara paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp 15 juta, sebagaimana yang dinyatakan dalam pasal 199 UU 23 tahun 2007 siap menanti.
2. Ngabuburit di Pinggiran Bandara







Kegiatan ngabuburit ini banyak ditemui di sekitar bandara-bandara di Indonesia. Mungkin banyak yang bertanya, apa esensinya?
Dari sisi fotografi, pemandangan sunset yang dihiasi hilir mudik pesawat dapat menjadi sebuah keindahan tersendiri.
Selain pesawat juga menjadi objek hiburan tersendiri bagi sejumlah anak-ana, sehingga sejumlah orang tua kerap membawa sang anak melihat langsung proses lepas landas dan terbangnya pesawat ke sekitar bandara.
3. Ngabuburit di Jembatan Tol





Jika kamu tengah melewati tol, sesekali cobalah tengok ke arah jembatan-jembatan perlintasan yang terbentang. Kemungkinan besar kamu akan melihat sejumlah pemuda-pemudi yang tengah asyik duduk di jok motor.
Entah apa yang dilakukan, yang jelas keramaian ini dapat mengganggu lalu lintas di sekitar. Hal ini belum ditambah keberadaan pedagang-pedagang yang akan memanfaatkan suasana rami tersebut.
4. Ngabuburit di Kantor




Ilustrasi pulang kantor (NOT COVER)
Ilustrasi pulang kantor (Foto: thinkstock)

Apa yang aneh? ayolah kapan lagi kamu punya momen untuk makan bersama keluarga. Di luar bulan puasa ada saja alasan, seperti sudah makan di kantor, di sekolah atau mungkin di pengajian.
Saat bulan puasa baik suami, istri dan anak yang berpuasa tentunya akan makan berbuka di waktu yang sama. Jangan sampai kesempatan untuk lebih mengenal keluargamu terbuang-buang sia-sia.

Baca juga : Sakit Kepala Saat Puasa: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Memang tak semua orang bekerja hingga lewat Maghrib dan hal ini kembali lagi ke masing-masing karena tak semua keluarga memiliki kondisi yang sama.
Selain soal pundi-pundi uang, banya pula yang ngabuburit di kantor dengan alasan bahwa mereka adalah orang rantau ataupun sahabat mereka berada di kantor yang sama.
5. Ngabuburit di Gunung




Gunung Api Purba Nglanggeran
Gunung Api Purba Nglanggeran (Foto: Naufal Abdurrasyid/kumparan)

Ngabuburit di Gunung? iya gunung.
Aneh rasanya mengingat mendaki gunung akan menguras tenaga yang besar. Tentu gunung yang dimaksud d isini adalah gunung yang hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.
Sejumlah tips mendaki di bulan puasa pun telah banyak beredar di internet. Namun tetap saja tips-tips tersebut hanya akan berguna untuk orang-orang tertentu saja.
Kalau mau diambil contoh nyata adalah para pendaki di Gunung Marapi yang meletus 4 Juni lalu. Sejumlah pendaki yang berhasil dievakuasi dilaporkan tetap berpuasa meski dalam kondisi lemah dan darurat sekalipun.